Alasan Jerawat Susah Sembuh

Jerawat merupakan 'musuh' bagi sebagian orang. Tak heran banyak orang rela menghabiskan uang untuk menghilangkan jerawat di wajahnya.

Jerawat umumnya terjadi akibat lonjakan hormon androgen, yang memicu kelenjar sebasea lebih aktif memproduksi sebum  lebih banyak.

Perubahan tingkat hormon androgen kerap dialami seseorang saat menginjak usia puber. Namun masa-masa kehamilan, konsumsi obat-obatan tertentu, hingga masalah genetik juga dapat menyebabkan timbulnya jerawat.

Hingga kini belum ada kasus kematian akibat jerawat, tapi sayangnya menimbulkan beban psikologis bagi penderita, seperti depresi dan ansietas, hingga keinginan bunuh diri karena menganggu penampilan. "Jerawat bisa sembuh sendiri, tapi kulit bisa menjadi tak indah lagi karena muncul flek hitam, bopeng bekas jerawat dan bekas luka. Apalagi cara menghilangkan bekas jerawat itu susah dan butuh waktu lama," ungkap dr. Gloria Novelita, SpKK, Spesialis kulit dan kelamin dari Klinik BeYouTiful Jakarta (4/7).

Selain karena faktor internal, jerawat juga bisa datang karena faktor eksternal. Stres, kosmetik, makanan tertentu, scrub, keseringan memencet dan memegang jerawat, lingkungan dan kebiasaan merokok turut andil membuat muka penuh jerawat.

"Pemakaian kosmetik terus menerus atau menggunakan kosmetik berbahan komedogenik dapat membuat jerawat muncul. Scrub dan facial juga tidak disarankan saat kulit jerawatan. Hindari pula kondisi pemicu jerawat lainnya, seperti gesekan, udara panas dan lembab hingga kebiasaan merokok. Jika kondisi tidak membaik setelah perawatan 1-2 bulan, segera temui dermatologis," jelas dr. Gloria.